Ahad pagi, 18 Mei 2025, menjadi momen istimewa bagi warga Muhammadiyah Ledug I dan masyarakat sekitarnya. Bertempat di Masjid Salimah Basyir, Kedungrandu, Patikraja, Banyumas, sebuah acara bertajuk “Ngaji & Sarapan di Samping Ka’bah” digelar oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ledug I. Bukan di Tanah Suci, namun di sebuah masjid berbentuk replika Ka’bah, yang memunculkan suasana unik dan sarat makna spiritual.
Membumikan Dakwah dengan Nuansa Kekeluargaan
Dakwah tidak harus selalu dalam format formal dan kaku. Inovasi PRM Ledug I ini menjadi bukti bahwa semangat thalabul ‘ilmi dan ukhuwah Islamiyah bisa dibalut dengan suasana santai namun penuh hikmah. Konsep sarapan bersama setelah kajian agama, ditambah nuansa simbolik Ka’bah, menciptakan pengalaman ruhani yang menyentuh hati dan merangsang kebersamaan.
Peserta tampak begitu antusias. Tak hanya datang untuk mendengarkan kajian, mereka juga menikmati sajian sarapan yang disediakan dengan suasana hangat kekeluargaan. Seorang peserta bahkan mengungkapkan, “Baru kali ini saya sarapan pagi seenak ini,” yang barangkali bukan sekadar tentang rasa makanan, tapi suasana hati yang terbangun oleh nilai ukhuwah.
Melampaui Sekat Masjid, Menjemput Masyarakat
Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya membuka ruang dakwah di luar masjid. Ketika dakwah hadir dalam bentuk yang menyenangkan dan mengakrabkan, masyarakat pun menyambutnya dengan tangan terbuka. Beberapa peserta bahkan mengusulkan agar acara serupa digelar di lokasi-lokasi lain, agar semangat kebersamaan ini terus menyala.
Hal ini sejalan dengan prinsip dakwah Muhammadiyah yang inklusif, membaur, dan solutif. Dakwah bukan semata soal ceramah, tapi soal menghadirkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari—dalam bentuk yang hangat, merakyat, dan membumi.
Inspirasi untuk Ranting-Ranting Lain
Apa yang dilakukan PRM Ledug I adalah teladan nyata bagaimana sebuah ranting Muhammadiyah bisa menjadi motor penggerak dakwah yang kreatif dan menyenangkan. Mengemas ngaji dengan format sarapan bersama di lokasi unik menjadi strategi jitu menyemai nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Kita berharap semangat ini menular ke PRM-PRM lainnya, menjadikan dakwah sebagai aktivitas yang bukan hanya mencerahkan akal, tetapi juga menghangatkan jiwa dan mengikat hati dalam simpul persaudaraan Islam.
![]() |
Jama'ah ibu-ibu Al Furqon |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar