• Jelajahi

    Copyright © PCM Kembaran
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Wahai Para Ayah, Ke Mana Engkau di Majelis Ilmu?

    Ilham Aris S
    Sabtu, 26 April 2025, April 26, 2025 WIB Last Updated 2025-04-26T09:50:00Z


     

    Wahai Para Ayah, Ke Mana Engkau di Majelis Ilmu?
    Di berbagai pengajian, termasuk yang diadakan PCM Kembaran hari ini, kita sering menyaksikan pemandangan yang bikin melongo:
    Ibu-ibu berbaris rapi, hadir dalam jumlah besar, penuh semangat menuntut ilmu.
    Sementara para ayah, para bapak, yang seharusnya menjadi pemimpin keluarga, hanya segelintir.
    Kadang bisa dihitung dengan jari.


    Wahai para ayah, ke mana engkau sebenarnya?


    Apakah engkau lupa bahwa ilmu adalah cahaya yang membimbing hidupmu, keluargamu, anak-anakmu?

    Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya dunia itu terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah, orang yang berilmu, dan orang yang menuntut ilmu."
    (HR. Tirmidzi)


    Memang engkau adalah manusia yang sibuk, apalagi jika statusmu adalah karyawan perusahaan atau pegawai negeri, tentu akan menjadi sulit bagimu untuk menghadiri majelis ilmu di jam-jam bekerja. 

    Tapi di malam hari pun yang seharusnya sudah libur bekerja, engkau juga tetap kalah jumlah dengan ibu-ibu di setiap majelis ilmu. 

    Jika engkau sibuk membangun dunia, tapi melalaikan menuntut ilmu agama, maka ketahuilah:
    engkau sedang membangun rumah di dunia, tapi membiarkan rumahmu di akhirat runtuh.


    Dunia Bukan Alasan untuk Meninggalkan Majelis Ilmu
    Sebagian dari kita berdalih, "Saya sibuk bekerja, mencari nafkah."
    Benar, mencari nafkah adalah ibadah.
    Tapi janganlah karena sibuk mencari dunia, engkau meninggalkan urusan akhirat.


    Allah Ta'ala berfirman: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari dunia."
    (QS. Al-Qashash: 77)


    Bukan dunia yang salah. Yang salah adalah ketika dunia membuat kita lupa menyiapkan bekal pulang.


    Pengajian adalah tempat mengisi bekal itu.
    Tanpa ilmu, engkau akan berjalan dalam gelap, menuntun keluargamu tanpa cahaya.


    Ayah Adalah Pemimpin, dan Pemimpin Harus Berilmu
    Allah telah mengangkat para ayah sebagai pemimpin di keluarga:

    "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain..."
    (QS. An-Nisa: 34)


    Tapi bagaimana mungkin engkau memimpin, wahai bapak, jika engkau sendiri enggan belajar?
    Bagaimana mungkin membimbing anak-anak dalam kebenaran, jika pengajian saja jarang kau hadiri?


    Menjadi ayah bukan sekadar bekerja, tapi mendidik.
    Bukan sekadar memberi makan, tapi memberi cahaya.


    Dan cahaya itu didapat di majelis ilmu, di pengajian, bukan di layar ponsel atau kantor.


    Jangan Sampai Menyesal di Hari Akhir
    Bayangkan kelak di hari kiamat.
    Anak-anakmu menuntut:
    "Ayah, mengapa dulu kau sibuk bekerja, tapi tak pernah mengajakku ke pengajian?
    Mengapa kau sibuk mencari harta, tapi tak menuntunku mencari surga?"


    Di saat itu, segala penyesalan tidak lagi berguna.

    Allah mengingatkan: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)


    Tugas bapak bukan sekadar membiayai sekolah dunia anak-anak, tapi juga memimpin mereka ke sekolah akhirat: majelis-majelis ilmu.


    Sekarang, Pilihan di Tanganmu
    ➔ Terus menunda-nunda menghadiri pengajian?
    ➔ Atau mulai melangkah, mendekat ke majelis ilmu, menuntut ilmu untuk diri dan keluargamu?


    Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan jalannya menuju surga." (HR. Muslim)


    Setiap langkahmu menuju pengajian, adalah langkah menuju surga.
    Setiap ilmu yang kau serap, adalah senjata untuk membimbing keluargamu.


    Wahai Para Ayah, Kembalilah ke Majelis Ilmu!
    Bangunlah dari kelalaian.
    Tinggalkan rasa cukup yang menipu.
    Bergabunglah dengan barisan orang-orang berilmu.


    Karena kebangkitan umat ini tidak cukup dengan semangat para ibu.
    Harus ada juga bapak-bapak yang kuat dalam iman, dalam ilmu, dalam akhlak.


    Mulailah dari diri sendiri.
    Hadirilah pengajian.
    Angkat derajat keluargamu.
    Dekatkan keluargamu ke surga.


    Semoga Allah membangunkan hati-hati kita, menguatkan langkah kita, dan menjadikan kita pemimpin keluarga yang diridhai. Aamiin.

    _______________________

    Oleh : Ilham Aris S, S.Pd.I / Waka 2 PCM Kembaran

    Silahkan Berikan Komentar

    Tampilkan Komentar Facebook

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini